Mengapa harus pohon 4 musim?
- mulai dari daun hijau lebat,
- lalu muncul bunga merah cantik diantara dedaunan yg lebat
- kemudian daun2 berguguran, dan bunga pun tumbuh semakin banyak, ya, pohon itu hanya ditumbuhi bunga tanpa daun, sungguh luar biasa cantik, subhanallah.
- Dan yang terakhir saat bunga berguguran dan tinggal menyisakan batang saja
Empat periode yang terus berganti dalam setahun. Entah jenis pohon apa ini sebenarnya, seperti bukan berasal dari negeri tropis ini, seperti pohon peninggalan penjajah (maklum,sekolah saya juga bangunan penjajah dan sangat kuno) , orang-orang menamakannya pohon ‘sipeas’ , ya, sipeas adalah nama perkumpulan pencinta alam SMA saya yang sering berlatih dan berkumpul dibawah
Namun semua itu bukanlah alasan saya ‘memungut’ namanya untuk dijadikan sebuah
Tiap kali saya melihat pohon sipeas, saya berpikir, 4 periode yang dialaminya seperti proses kita dalam ‘menempuh’ kehidupan. Mulai dari kita tak memiliki apapun sampai kita bisa memiliki bunga cantik yang siap ‘dipanen’ dan
Dan ketika pikiran saya terbang jauh ke benua seberang, benua dengan 4 musim dalam setahun, saya kembali berpikir dan kembali dibuat takjub dengan ciptaan-Nya yang bernama “pohon 4 musim” . pohon yang berjuang dari kecil hingga tumbuh besar dan kokoh harus mengalami perubahan lingkungan sebanyak 4x dalam setahun, butuh penyesuaian diri yg luar biasa, butuh kemampuan yang cerdas untuk mengatur mekanisme kerja dalam tubuhnya, kapan saatnya tumbuh cepat, kapan saatnya menyiapkan amunisi dengan menimbun cadangan makanan, dan kapan saatnya mempertahankan hidup dengan cadangan makanan seadanya. Semua benar2 sudah dalam mekanisme yang luar biasa, sungguh dahsyat kuasa-Nya, subhanallah. Mampu bertahan dalam kondisi lingkungan yang selalu berubah-ubah adalah kemampuan yang sangat luar biasa menurut saya.
Mari kita mencoba belajar dari hebatnya ‘Pohon Empat Musim’ teman, bagaimana mereka berjuang untuk sekedar bertahan hidup dalam berbagai kondisi, bagaimana mereka tak pernah takut kehilangan ‘kecantikannya’ ketika musim dingin tiba, dan bagaimana mereka tak pernah mengeluh dan selalu bersyukur meskipun mereka ‘ditumbuhkan’ di daerah yang memiliki perubahan musim ekstrim. Semoga ini bermanfaat, amin..
0 komentar:
Pasang emoticon dibawah ini dengan mencantumkan kode di samping kanan gambar.
Posting Komentar