Sore itu pulang sekolah, Adit sudah berpenampilan rapi, hari ini dia ijin untuk tidak bekerja di restoran. Dia sengaja ijin karena akan belajar bareng dengan si Ana, gadis idamannya. Padahal Cuma belajar bareng, tapi Adit berpenampilan superrr duperrr rapi!!! Malah jadi seperti mau kondangan.
Dengan baju terbaiknya dan bekal beberapa buku pelajaran dalam tas, Adit berangkat ke rumah Ana dengan sepeda butut kebanggaannya.. sampai di rumah Ana, Adit disambut dengan hangat oleh keluarga Ana, ternyata Ana telah banyak bercerita tentang Adit pada keluarganya sehingga mereka seperti tampak akrab.. Ayah Ana terutama terlihat sangat semangat untuk mengenal Adit lebih jauh, maklum, beliau benar-benar kagum pada Adit setelah mendengar cerita tentang Adit dari anak gadis kesayangannya.. ternyata Ana telah bercerita bahwa Adit adalah siswa terpintar di sekolah, selain itu dia juga ketua paduan suara, ketua OSIS serta menjabat sebagai wakil ketua rohis, karena itu ayah Ana takjub mendengar cerita anak gadisnya, beliau makin takjub setelah tau kalau adit adalah yatim piatu yang hidup sendiri dan dipaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya..
Setelah cukup lama berbincang dengan keluarga Ana, keluarga Ana mulai meninggalkan Adit dan Ana untuk mempersilahkan mereka belajar kelompok.. Saat belajar bareng, Ana tak bisa berkonsentrasi, tak tau kenapa bayang-bayang Adit menutup pelajaran yang seharusnya masuk ke pikiran Ana... Ana lebih sering melamun melihat wajah Adit daripada mendengarkan Adit saat menjelaskan pelajaran, sampai-sampai kadang Adit dibuat bingung karena tatapan Ana yang selalu mengarah ke wajahnya..
Tak terasa adzan magrib tiba, Adit minta ijin ke Ana mau numpang sholat maghrib.. Setelah sholat, Adit diajak makan malem oleh keluarga Ana, awalnya Adit menolak, tapi setelah dipaksa akhirnya dia mau.. Saat makan malam , ada perbincangan yang cukup serius antara ayah Ana dan Adit... Ayah Ana pun mulai perbincangan,
” Adit, maukah kamu tinggal di sini, di rumah ini?”
” hahaha... bapak bisa saja, bapak ini suka bercanda...”
” saya serius dit....”
Adit diam sesaat, sedikit berpikir, lalu dengan senyum, Adit mulai bicara,
” maaf pak, saya tidak bisa, saya lebih senang hidup sendiri, hidup mandiri...”
” loh? Kenapa? Kan malah kamu bisa berhemat, tidak perlu bayar, dapat makan juga, kamu tidak usah sungkan, kamu kan juga bisa bantu-bantu disini, bisa ngajarin si Ana juga...” sahut ayah Ana dengan mencoba meyakinkan Adit.
” Rasul juga dulu yatim piatu sejak kecil pak, dan beliau sudah mandiri pula, saya hanya ingin meniru Rasul, itu kan anjuran Islam, maaf bila bapak tersinggung...”
Ayah Ana hanya tersenyum, lalu beliau berkata, ” sepertinya saya sudah tidak bisa memaksa kamu, kamu punya pendirian kuat, kalau begitu saya punya satu permintaan..”
” apa pak?? ”
” kamu mau kan jadi guru les Ana??? Anggap saja seperti belajar bareng... gimana??”
” mmm.... iya deh pak insyaAllah... ”
” haha.. gitu dong... ayo dilanjutkan makannya.. ”
Setelah makan, Adit pamit untuk pulang. Selama di perjalanan pulang, Adit yang ditemani dinginnya angin malam dan sepeda bututnya terus memikirkan Ana, berandai-andai tentang kemungkinan jadi kekasih Ana, gadis tercantik di sekolah.. Tapi ia sadar akan keadaannya, dia pun berhenti berangan-angan dan mencoba berpikir logis, lalu ia pun melanjutkan perjalanannya pulang...
Sementara Ana, dikamarnya, sedang tersenyum-senyum sendiri memikirkan si Adit.. pikiran yang sama dengan Adit, tapi Ana berharap Adit lebih menganggapnya dari sekedar teman, karena dia pikir itu mungkin2 aja... malam itu benar2 malam yang panjang...
Halaman
assalamualaikum wr. wb.
Sugeng Rawuh ingkang Blog Kawula, Willkommen in meinem Blog !!
Sugeng Rawuh ingkang Blog Kawula, Willkommen in meinem Blog !!
Senin, 08 November 2010
cerpen "SESAL" part 2 _ re-post from my first blog (2008)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Pasang emoticon dibawah ini dengan mencantumkan kode di samping kanan gambar.
Posting Komentar