Siang itu panas matahari menyengat seluruh kota, tak ada tempat nyaman selain di dalam bangunan. Sungai-sungai mulai kering, pohon-pohon mulai meranggas, dan sawah mulai menunjukan gejala gagal panen akibat kekeringan. Seperti inilah keadaan musim kemarau di Indonesia akhir-akhir ini. Pengaruh pemanasan global mulai benar-benar terasa.
Adit terus mengeluh siang itu, ia merasa kepalanya hampir mengelupas(wow!!!). Adit adalah seorang siswa kelas 2 SMA favorit di kota Yogyakarta, dia yatim piatu, tinggal sebatang kara, tak punya saudara, dan ia mencari nafkah sendiri untuk membiaya hidupnya sehari-hari dengan berdagang, menjadi pelayan, dan kegiatan lain yang meghasilkan uang dengan cara halal. Karena prestasinya di bidang akademis, maka Adit bisa sekolah di SMA favorit dengan keringanan biaya.Adit adalah remaja yang sholeh, giat, ulet, dan pandai. Kulitnya kecoklatan, khas orang indonesia, rambutnya pendek, tidak terlalu tinggi dengan tubuh yang proporsional. Seandainya kaya, mungkin Adit sudah digandrungi banyak wanita.
Siang itu setelah pulang sekolah, Adit langsung ke restoran tempat ia bekerja. Adit mungkin berbeda dengan remaja lain seusianya, dia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja daripada bermain dan belajar. Adit sering merasa iri dengan teman-temannya yang hidupnya senang tanpa ada pengorbanan besar, namun Adit sadar bahwa inilah jalan yang dipilihkan Allah untuknya, walau lebih terjal namun tetap harus disyukuri.
Adit bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran. Ia dikenal sebagai pelayan yang sangat rajin, ulet, sopan, serta soleh sehingga ia menjadi pegawai kesayangan pemilik restoran. Hari itu Adit sangat senang, beda dari biasanya. Teman-temannya di restoran juga tampak bingung. Akhirnya Doni, salah satu teman baiknya memberanikan diri bertanya padanya.
”dit, kok senyum-senyum dari tadi? Ada apaan?bagi crita dong..”
”hahaha..dari tadi mas perhatiin aku ya? Wah jadi malu, makasih ya udah perhatian sama aku, hahaha..” Adit coba balik menggoda Doni.
”hhiiiii.. gila ah kamu, aku masih normal !!! Nggak bisa ngebayangin aku kalo ada apa-apa sama kamu, astagfirullah...”
”hahaha, bercanda kali mas.”
”trus kenapa kamu seneng banget ni hari? Tembus ya semalem?”
”astagfirullah.. memang aku tukang judi?”
”hahaha..abis kamu nggak mau crita..”
”hari ini aku dapet anugrah yang gede banget dari Allah. Cewek paling cantik di sekolah ngajak aku belajar bareng di rumahnya.” Adit bercerita sambil senyum-senyum sendiri.
”yee, aku pikir apaan, ternyata Cuma hal sepele.”
”siapa bilang sepele? Ini hal terheboh. Soalnya si Ana itu nggak pernah ngajak cowok belajar bareng sama dia selama ini, berarti aku yang pertama!! hehehe.”
”oo jadi namanya Ana? maklumlah, peringkat satu sesekolah, siapa yang nggak mau belajar bareng kamu, dasar berlebihan.”
”biarlah, yang penting aku senang.”
”dasar anak muda.. kamu suka sama dia?”
”mmm...mungkin... siapa coba yang bisa nolak cewek kayak dia, udah pinter, cantik, berjilbab, sholeha, anak orang kaya lagi. Lo gimana coba? Komplit kan?”
”belum.. kurang pakek telor. Hahaha.”
”ah,mas bisa aja. Udah ah, kerja lagi, ntar dimarahi bos.”
”ok..ok..”
0 komentar:
Pasang emoticon dibawah ini dengan mencantumkan kode di samping kanan gambar.
Posting Komentar