assalamualaikum wr. wb.
Sugeng Rawuh ingkang Blog Kawula, Willkommen in meinem Blog !!

Rabu, 08 Desember 2010

cerpen "SESAL" part 4 _ re-post from my first blog (2008)

      Malam itu hujan deras, angin mengejar tiap debu, memporak-porandakan yang dilewatinya, kilat keluar dari sembunyinya, langitpun menjerit-jerit marah, air terjun bebas dari angkasa, kecil, tapi tajam, sakit bila terkena. Tajam, seperti surat pink yang membuat Ana tergores hatinya, hilangkan pikir tenangnya, hingga marah dekap batinnya..
      Sudah seminggu setelah peristiwa itu, Ana benar-benar tidak mau bicara dengan Adit lagi, tiap Adit coba menemuinya, Ana pasti menghindar, selalu dan selalu.. hingga kini, Adit belum tau sebab kemarahan Ana, Adit benar-benar diliputi rasa bersalah namun bingung.



      Malam itu Adit teringat bahwa besok Ana ada ulangan matematika, dan ia tahu bahwa sudah 2 hari ini Ana tak masuk sekolah karena pergi ke Semarang, menengok neneknya yang sakit, dan baru pulang tadi sore. Karena itu Adit memutuskan pergi ke rumah Ana untuk meminjamkan catatan matematikanya, hujan deras tak menyurutkan niat Adit mengayuh sepeda bututnya...
Sampai di rumah Ana, Adit hanya menitipkan catatan pada pembantunya dan ia bergegas pamit pulang, ia tau bahwa Ana masih marah, karena itu ia memutuskan untuk tidak menemuinya, tapi ia telah menyelipkan surat di dalam catatannya dan berharap Ana membacanya...
      Lalu pembantunya memberikan catatan itu ke Ana, Ana menerima dengan heran, ia tidak menyangka Adit begitu perhatian padanya, ia tak menyangka Adit memperhatikan semua kegiatannya, dan tau apa yang dibutuhkannya.akhirnya Ana merenungi atas perbuatannya yang marah-marah tanpa alasan pada Adit tempo hari. Ia menyesal telah marah pada Adit dan mendiamkannya sejak itu... Ana lalu membuka catatan Adit, dan ia menemukan sepucuk surat singkat yang berisi,

temanku Ana,
tersadar olehku banyak salah tercucur dariku padamu
deras, hingga kau tak mampu tampungnya dengan kantung sabarmu
marahmu adalah sedihku
maafkanku Ana
jujur
aku rindu senyummu
senyum kecil yang beriku semangat hidup
rindu candamu
canda yang terangi tapak langkahku ke depan
aku takut
takut kehilangan apa yang aku rindukan
sekali lagi maafkan aku
benang-benang kehidupan hanya Allah yang tau
kehendaknya mungkin bisa menegurku
karena itu maafkanlah aku
atas tiap serpihan salahku
terimakasih

temanmu,
Adit



Membaca itu Ana menangis , ia ingin meminta maaf pada Adit karena membuatnya merasa bersalah akan sesuatu yang tak jelas.. setelah puas menangis, Ana berjanji akan belajar keras agar besok ia sukses dalam ulangan, ia tak ingin membuat Adit kecewa, karena telah susah payah meminjamkan catatannya..

0 komentar:

Pasang emoticon dibawah ini dengan mencantumkan kode di samping kanan gambar.

emoticon:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar