Halaman
assalamualaikum wr. wb.
Sugeng Rawuh ingkang Blog Kawula, Willkommen in meinem Blog !!
Sugeng Rawuh ingkang Blog Kawula, Willkommen in meinem Blog !!
Senin, 20 Desember 2010
cerpen "SESAL" part 5 (tamat) _ re-post from my first blog (2008)
Esoknya Ana bersemangat ikut ulangan. Ia telah yakin akan yang ia pelajari semalam, ia ingat terus pada Adit, ia ingin membuat Adit bangga. Berangkat dari rumah dengan senang dan penuh semangat, Ana yang dulu telah kembali.
Ulangan dimulai, Ana terlihat tenang dalam mengerjakan soal. Dia selesai pertama dan tampaknya ia pun juga yakin akan nilainya. Hari itu juga ulangan dibagikan. Dan, subhanallah, Ana mendapat nilai tertinggi, 95!!! Padahal ia dikenal paling lemah matematika.. Ana senang bukan main. Ia ingin segera bel pulang berbunyi dan berlari ke kelas Adit untuk menunjukan nilainya serta meminta maaf akan kejadian seminggu yang lalu..
Bel pulang pun berbunyi, dengan tak sabar Ana langsung berlari ke kelas Adit, ia mencari-cari Adit, tapi tak ditemukannya Adit. Lalu ia bertanya pada teman sekelasnya, katanya Adit hari ini sakit dan tak masuk sekolah.. masuk angin mungkin, pikir Ana. Lalu Ana memutuskan untuk ke rumah Adit, ia menyempatkan untuk mampir ke toko buah untuk membelikan Adit sedikit hadiah.
Sampai di gang depan rumah Adit, Ana dengan semangat langsung turun dari mobil dan berlari menuju rumah Adit. Ketika mendekat ke rumah Adit, Ana bingung, kenapa ada banyak orang?? Namun Ana pelan-pelan tetap melanjutkan langkahnya ke rumah Adit. Sampai di depan rumahnya Ana semakin bingung, akhirnya ia bertanya pada ibu-ibu yang ada disampingnya,
” bu, ini ada apa ya?? ”
” adek siapa?? ”
” saya teman sekolah Adit...”
Ibu itu malah menangis, lalu Ana bertanya lagi,
” ibu kenapa nangis??”
” nak, sabar ya.. tadi malam ketika Adit keluar rumah dengan sepedanya, dia terkena musibah, sepeda yang ia naiki tersambar truk, kecelakaan tak dapat dihindari. Semalam, Adit sempat dirawat di rumah sakit, tapi ternyata Allah berkehendak lain, beberapa jam yang lalu dokter menyatakan Adit sudah tiada..”
” Maksud ibu??”
” ia dek, Adit uda meninggal.. ”
Ana tidak bisa berkata-kata, yang ia ingat ia angin menunjukan ulangan matematikanya yang bernilai 95... tapi tampaknya itu sudah tidak berguna.. Ana menangis sejadi-jadinya, ia seperti merasa ini mimpi, dan ia harap begitu adanya, ia berharap ini hanya mimipi dan ia ingin segera terbangun dari mimpi itu,menemui Adit yang masih sehat dan meminta maaf padanya... ia tidak percaya, orang sebaik Adit begitu cepat dapanggil Allah, ia tidak percaya surat yang ia terima kemarin adalah peninggalan terakhir dari Adit... ia hanya teringat beberapa kalimatnya,
benang2 kehidupan hanya Allah yang tau
kehendaknya mungkin bisa menegurku
karena itu maafkanlah aku
atas tiap serpihan salahku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Pasang emoticon dibawah ini dengan mencantumkan kode di samping kanan gambar.
Posting Komentar