assalamualaikum wr. wb.
Sugeng Rawuh ingkang Blog Kawula, Willkommen in meinem Blog !!

Senin, 20 Desember 2010

cerpen "SESAL" part 5 (tamat) _ re-post from my first blog (2008)

  

     Esoknya Ana bersemangat ikut ulangan. Ia telah yakin akan yang ia pelajari semalam, ia ingat terus pada Adit, ia ingin membuat Adit bangga. Berangkat dari rumah dengan senang dan penuh semangat, Ana yang dulu telah kembali.
    Ulangan dimulai, Ana terlihat tenang dalam mengerjakan soal. Dia selesai pertama dan tampaknya ia pun juga yakin akan nilainya. Hari itu juga ulangan dibagikan. Dan, subhanallah, Ana mendapat nilai tertinggi, 95!!! Padahal ia dikenal paling lemah matematika.. Ana senang bukan main. Ia ingin segera bel pulang berbunyi dan berlari ke kelas Adit untuk menunjukan nilainya serta meminta maaf akan kejadian seminggu yang lalu..



     Bel pulang pun berbunyi, dengan tak sabar Ana langsung berlari ke kelas Adit, ia mencari-cari Adit, tapi tak ditemukannya Adit. Lalu ia bertanya pada teman sekelasnya, katanya Adit hari ini sakit dan tak masuk sekolah.. masuk angin mungkin, pikir Ana. Lalu Ana memutuskan untuk ke rumah Adit, ia menyempatkan untuk mampir ke toko buah untuk membelikan Adit sedikit hadiah.
     Sampai di gang depan rumah Adit, Ana dengan semangat langsung turun dari mobil dan berlari menuju rumah Adit. Ketika mendekat ke rumah Adit, Ana bingung, kenapa ada banyak orang?? Namun Ana pelan-pelan tetap melanjutkan langkahnya ke rumah Adit. Sampai di depan rumahnya Ana semakin bingung, akhirnya ia bertanya pada ibu-ibu yang ada disampingnya,
   ” bu, ini ada apa ya?? ”
   ” adek siapa?? ”
   ” saya teman sekolah Adit...”
Ibu itu malah menangis, lalu Ana bertanya lagi,
   ” ibu kenapa nangis??”
   ” nak, sabar ya.. tadi malam ketika Adit keluar rumah dengan sepedanya, dia terkena musibah, sepeda yang ia naiki tersambar truk, kecelakaan tak dapat dihindari. Semalam, Adit sempat dirawat di rumah sakit, tapi ternyata Allah berkehendak lain, beberapa jam yang lalu dokter menyatakan Adit sudah tiada..”
  ” Maksud ibu??”
  ” ia dek, Adit uda meninggal.. ”

      Ana tidak bisa berkata-kata, yang ia ingat ia angin menunjukan ulangan matematikanya yang bernilai 95... tapi tampaknya itu sudah tidak berguna.. Ana menangis sejadi-jadinya, ia seperti merasa ini mimpi, dan ia harap begitu adanya, ia berharap ini hanya mimipi dan ia ingin segera terbangun dari mimpi itu,menemui Adit yang masih sehat dan meminta maaf padanya... ia tidak percaya, orang sebaik Adit begitu cepat dapanggil Allah, ia tidak percaya surat yang ia terima kemarin adalah peninggalan terakhir dari Adit... ia hanya teringat beberapa kalimatnya,

benang2 kehidupan hanya Allah yang tau
kehendaknya mungkin bisa menegurku
karena itu maafkanlah aku
atas tiap serpihan salahku

Selengkapnya...

Rabu, 08 Desember 2010

cerpen "SESAL" part 4 _ re-post from my first blog (2008)

      Malam itu hujan deras, angin mengejar tiap debu, memporak-porandakan yang dilewatinya, kilat keluar dari sembunyinya, langitpun menjerit-jerit marah, air terjun bebas dari angkasa, kecil, tapi tajam, sakit bila terkena. Tajam, seperti surat pink yang membuat Ana tergores hatinya, hilangkan pikir tenangnya, hingga marah dekap batinnya..
      Sudah seminggu setelah peristiwa itu, Ana benar-benar tidak mau bicara dengan Adit lagi, tiap Adit coba menemuinya, Ana pasti menghindar, selalu dan selalu.. hingga kini, Adit belum tau sebab kemarahan Ana, Adit benar-benar diliputi rasa bersalah namun bingung.



      Malam itu Adit teringat bahwa besok Ana ada ulangan matematika, dan ia tahu bahwa sudah 2 hari ini Ana tak masuk sekolah karena pergi ke Semarang, menengok neneknya yang sakit, dan baru pulang tadi sore. Karena itu Adit memutuskan pergi ke rumah Ana untuk meminjamkan catatan matematikanya, hujan deras tak menyurutkan niat Adit mengayuh sepeda bututnya...
Sampai di rumah Ana, Adit hanya menitipkan catatan pada pembantunya dan ia bergegas pamit pulang, ia tau bahwa Ana masih marah, karena itu ia memutuskan untuk tidak menemuinya, tapi ia telah menyelipkan surat di dalam catatannya dan berharap Ana membacanya...
      Lalu pembantunya memberikan catatan itu ke Ana, Ana menerima dengan heran, ia tidak menyangka Adit begitu perhatian padanya, ia tak menyangka Adit memperhatikan semua kegiatannya, dan tau apa yang dibutuhkannya.akhirnya Ana merenungi atas perbuatannya yang marah-marah tanpa alasan pada Adit tempo hari. Ia menyesal telah marah pada Adit dan mendiamkannya sejak itu... Ana lalu membuka catatan Adit, dan ia menemukan sepucuk surat singkat yang berisi,

temanku Ana,
tersadar olehku banyak salah tercucur dariku padamu
deras, hingga kau tak mampu tampungnya dengan kantung sabarmu
marahmu adalah sedihku
maafkanku Ana
jujur
aku rindu senyummu
senyum kecil yang beriku semangat hidup
rindu candamu
canda yang terangi tapak langkahku ke depan
aku takut
takut kehilangan apa yang aku rindukan
sekali lagi maafkan aku
benang-benang kehidupan hanya Allah yang tau
kehendaknya mungkin bisa menegurku
karena itu maafkanlah aku
atas tiap serpihan salahku
terimakasih

temanmu,
Adit



Membaca itu Ana menangis , ia ingin meminta maaf pada Adit karena membuatnya merasa bersalah akan sesuatu yang tak jelas.. setelah puas menangis, Ana berjanji akan belajar keras agar besok ia sukses dalam ulangan, ia tak ingin membuat Adit kecewa, karena telah susah payah meminjamkan catatannya..

Selengkapnya...

Kamis, 18 November 2010

cerpen "SESAL" part 3 _ re-post from my first blog (2008)

     Sejak saat itu, Adit dan Ana semakin dekat, di sekolah mareka pun sering berjalan berdua, sampai banyak yg mengira bahwa mereka pacaran.. tapi Adit selalu mengelak bila ada yang bertanya. sedangkan Ana, sebenarnya beharap Adit mengiyakan pertanyaan dari teman-temannya, tapi mungkin belum waktunya, pikir Ana..
      Adit pun sekarang hampir setiap malam belajar bareng di rumah Ana, sepulang kerja, dia langsung ke rumah Ana. Keluarga Ana sudah menganggap Adit seperti anak sendiri, mereka memperlakukan Adit dengan baik, bahkan masih sering ayah Ana menawarkan untuk tinggal dirumahnya, namun jawabannya tetap sama, yaitu ”tidak”..



      Suatu hari di sekolah, ketika sedang istirahat, Ana ke kelas Adit, berniat mengajaknya makan di kantin. Namun, sampai di kelas Adit, Ana melihat sesuatu yang membuat hatinya panas. Ia melihat Adit sedang menerima sepucuk surat dari seorang siswi lain, surat warna pink!! Sontak saja Ana marah dan berlari kembali ke kelasnya.. ia menangis, ia takut, takut akan sesuatu yang tak jelas. Surat warna pink!!! Hanya itu yang ada dalam pikiran Ana...








      Pulang sekolah, Ana menemui Adit, dan marah-marah tak jelas, Adit bingung, Ana juga berkata agar Adit tak usah lagi ke rumah Ana. Setelah marah, Ana langsung meninggalkan Adit, belum sempat Adit bertanya apa sebab Ana marah.
     Adit pulang dengan hati bingung, ia tak tau kenapa Ana marah, yang ia tau, sekarang Ana tak mau melihatnya lagi.. sementara Ana, ia terus menangis bila teringat surat pink itu!!! Ana benar2 marah, cemburu mungkin...


Selengkapnya...

Senin, 08 November 2010

cerpen "SESAL" part 2 _ re-post from my first blog (2008)

      Sore itu pulang sekolah, Adit sudah berpenampilan rapi, hari ini dia ijin untuk tidak bekerja di restoran. Dia sengaja ijin karena akan belajar bareng dengan si Ana, gadis idamannya. Padahal Cuma belajar bareng, tapi Adit berpenampilan superrr duperrr rapi!!! Malah jadi seperti mau kondangan.
     Dengan baju terbaiknya dan bekal beberapa buku pelajaran dalam tas, Adit berangkat ke rumah Ana dengan sepeda butut kebanggaannya.. sampai di rumah Ana, Adit disambut dengan hangat oleh keluarga Ana, ternyata Ana telah banyak bercerita tentang Adit pada keluarganya sehingga mereka seperti tampak akrab.. Ayah Ana terutama terlihat sangat semangat untuk mengenal Adit lebih jauh, maklum, beliau benar-benar kagum pada Adit setelah mendengar cerita tentang Adit dari anak gadis kesayangannya.. ternyata Ana telah bercerita bahwa Adit adalah siswa terpintar di sekolah, selain itu dia juga ketua paduan suara, ketua OSIS serta menjabat sebagai wakil ketua rohis, karena itu ayah Ana takjub mendengar cerita anak gadisnya, beliau makin takjub setelah tau kalau adit adalah yatim piatu yang hidup sendiri dan dipaksa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya..




      Setelah cukup lama berbincang dengan keluarga Ana, keluarga Ana mulai meninggalkan Adit dan Ana untuk mempersilahkan mereka belajar kelompok.. Saat belajar bareng, Ana tak bisa berkonsentrasi, tak tau kenapa bayang-bayang Adit menutup pelajaran yang seharusnya masuk ke pikiran Ana... Ana lebih sering melamun melihat wajah Adit daripada mendengarkan Adit saat menjelaskan pelajaran, sampai-sampai kadang Adit dibuat bingung karena tatapan Ana yang selalu mengarah ke wajahnya..
      Tak terasa adzan magrib tiba, Adit minta ijin ke Ana mau numpang sholat maghrib.. Setelah sholat, Adit diajak makan malem oleh keluarga Ana, awalnya Adit menolak, tapi setelah dipaksa akhirnya dia mau.. Saat makan malam , ada perbincangan yang cukup serius antara ayah Ana dan Adit... Ayah Ana pun mulai perbincangan,
   ” Adit, maukah kamu tinggal di sini, di rumah ini?”
   ” hahaha... bapak bisa saja, bapak ini suka bercanda...”
   ” saya serius dit....”
Adit diam sesaat, sedikit berpikir, lalu dengan senyum, Adit mulai bicara,
   ” maaf pak, saya tidak bisa, saya lebih senang hidup sendiri, hidup mandiri...”
   ” loh? Kenapa? Kan malah kamu bisa berhemat, tidak perlu bayar, dapat makan juga, kamu tidak usah sungkan, kamu kan juga bisa bantu-bantu disini, bisa ngajarin si Ana juga...” sahut ayah Ana dengan mencoba meyakinkan Adit.
   ” Rasul juga dulu yatim piatu sejak kecil pak, dan beliau sudah mandiri pula, saya hanya ingin meniru Rasul, itu kan anjuran Islam, maaf bila bapak tersinggung...”
Ayah Ana hanya tersenyum, lalu beliau berkata, ” sepertinya saya sudah tidak bisa memaksa kamu, kamu punya pendirian kuat, kalau begitu saya punya satu permintaan..”
   ” apa pak?? ”
   ” kamu mau kan jadi guru les Ana??? Anggap saja seperti belajar bareng... gimana??”
   ” mmm.... iya deh pak insyaAllah... ”
   ” haha.. gitu dong... ayo dilanjutkan makannya.. ”

      Setelah makan, Adit pamit untuk pulang. Selama di perjalanan pulang, Adit yang ditemani dinginnya angin malam dan sepeda bututnya terus memikirkan Ana, berandai-andai tentang kemungkinan jadi kekasih Ana, gadis tercantik di sekolah.. Tapi ia sadar akan keadaannya, dia pun berhenti berangan-angan dan mencoba berpikir logis, lalu ia pun melanjutkan perjalanannya pulang...
      Sementara Ana, dikamarnya, sedang tersenyum-senyum sendiri memikirkan si Adit.. pikiran yang sama dengan Adit, tapi Ana berharap Adit lebih menganggapnya dari sekedar teman, karena dia pikir itu mungkin2 aja... malam itu benar2 malam yang panjang...

Selengkapnya...

Jumat, 05 November 2010

cerpen "SESAL" part 1 _ re-post from my first blog (2008)

Siang itu panas matahari menyengat seluruh kota, tak ada tempat nyaman selain di dalam bangunan. Sungai-sungai mulai kering, pohon-pohon mulai meranggas, dan sawah mulai menunjukan gejala gagal panen akibat kekeringan. Seperti inilah keadaan musim kemarau di Indonesia akhir-akhir ini. Pengaruh pemanasan global mulai benar-benar terasa.
         Adit terus mengeluh siang itu, ia merasa kepalanya hampir mengelupas(wow!!!). Adit adalah seorang siswa kelas 2 SMA favorit di kota Yogyakarta, dia yatim piatu, tinggal sebatang kara, tak punya saudara, dan ia mencari nafkah sendiri untuk membiaya hidupnya sehari-hari dengan berdagang, menjadi pelayan, dan kegiatan lain yang meghasilkan uang dengan cara halal. Karena prestasinya di bidang akademis, maka Adit bisa sekolah di SMA favorit dengan keringanan biaya.



         Adit adalah remaja yang sholeh, giat, ulet, dan pandai. Kulitnya kecoklatan, khas orang indonesia, rambutnya pendek, tidak terlalu tinggi dengan tubuh yang proporsional. Seandainya kaya, mungkin Adit sudah digandrungi banyak wanita.
        Siang itu setelah pulang sekolah, Adit langsung ke restoran tempat ia bekerja. Adit mungkin berbeda dengan remaja lain seusianya, dia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja daripada bermain dan belajar. Adit sering merasa iri dengan teman-temannya yang hidupnya senang tanpa ada pengorbanan besar, namun Adit sadar bahwa inilah jalan yang dipilihkan Allah untuknya, walau lebih terjal namun tetap harus disyukuri.
        Adit bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran. Ia dikenal sebagai pelayan yang sangat rajin, ulet, sopan, serta soleh sehingga ia menjadi pegawai kesayangan pemilik restoran. Hari itu Adit sangat senang, beda dari biasanya. Teman-temannya di restoran juga tampak bingung. Akhirnya Doni, salah satu teman baiknya memberanikan diri bertanya padanya.
  ”dit, kok senyum-senyum dari tadi? Ada apaan?bagi crita dong..”
  ”hahaha..dari tadi mas perhatiin aku ya? Wah jadi malu, makasih ya udah perhatian sama aku, hahaha..” Adit coba balik menggoda Doni.
  ”hhiiiii.. gila ah kamu, aku masih normal !!! Nggak bisa ngebayangin aku kalo ada apa-apa sama kamu, astagfirullah...”
  ”hahaha, bercanda kali mas.”
  ”trus kenapa kamu seneng banget ni hari? Tembus ya semalem?”
  ”astagfirullah.. memang aku tukang judi?”
  ”hahaha..abis kamu nggak mau crita..”
  ”hari ini aku dapet anugrah yang gede banget dari Allah. Cewek paling cantik di sekolah ngajak aku belajar bareng di rumahnya.” Adit bercerita sambil senyum-senyum sendiri.
  ”yee, aku pikir apaan, ternyata Cuma hal sepele.”
  ”siapa bilang sepele? Ini hal terheboh. Soalnya si Ana itu nggak pernah ngajak cowok belajar bareng sama dia selama ini, berarti aku yang pertama!! hehehe.”
  ”oo jadi namanya Ana? maklumlah, peringkat satu sesekolah, siapa yang nggak mau belajar bareng kamu, dasar berlebihan.”
  ”biarlah, yang penting aku senang.”
  ”dasar anak muda.. kamu suka sama dia?”
  ”mmm...mungkin... siapa coba yang bisa nolak cewek kayak dia, udah pinter, cantik, berjilbab, sholeha, anak orang kaya lagi. Lo gimana coba? Komplit kan?”
  ”belum.. kurang pakek telor. Hahaha.”
  ”ah,mas bisa aja. Udah ah, kerja lagi, ntar dimarahi bos.”
  ”ok..ok..”

Selengkapnya...

Kamis, 21 Oktober 2010

sudah benar(kah) niat ibadah kita (?)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

” Sesungguhnya orang yang pertama kali diputuskan perkaranya di hari kiamat adalah seseorang yang mati syahid di jalan Allah, maka dia didatangkan, dan diperlihatkan kepadanya segala nikmat yang telah diberikan kepadanya di dunia, lalu ia mengenalinya, maka Allah berkata kepadanya : apa yang telah kamu lakukan dengan nikmat ini ? maka orang itu menjawab : aku berperang di jalan-Mu sampai mati syahid, maka Allah berkata : kamu berdusta, akan tetapi kamu berperang agar dikatakan bahwa kamu adalah seorang pemberani, dan yang sedemikian itu telah diucapkan ( kamu telah dipuji-puji dst sebagai imbalan apa yang telah kamu niatkan ) , maka diperintahkan supaya dia diseret di atas mukanya sampai dilemparkan di api neraka,



dan seseorang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya, dan menghapal al-Qur'an, lalu dia didatangkan dan diperkenalkan kepadanya segala nikmat yang telah dikaruniakan kepadanya di dunia, maka diapun mengenalinya, maka dikatakan kepadanya : apa yang telah kamu lakukan dengan nikmat ini ? maka dia menjawab : aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain, dan membaca al-Qur'an untuk-Mu. Maka Allah berkata : kamu berdusta, akan tetapi kamu belajar dengan tujuan agar engkau dibilang seorang alim, dan engkau membaca/menghapal al-Qur'an supaya dibilang engkau seorang penghapal/pembaca al-Qur'an yang baik, dan semua itu sudah dikatakan ( kamu telah mendapat pujian yang kamu harapkan sebagai imbalan niatmu ) , lalu diperintahkan agar dia diseret di atas mukanya sehingga dia dilemparkan ke api neraka,
dan seseorang yang Allah berikan kepadanya keluasan rizki dan diberikan kepadanya segala macam harta, lalu dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya segala nikmat yang telah diberikan kepadanya dan dia mengenalinya, maka Allah berkata kepadanya : apa yang kamu kerjakan dengan nikmat ini ? maka dia menjawab : tidak ada suatu jalan yang Engkau suka harta yang telah Engkau berikan agar dibelanjakan padanya kecuali aku telah membelanjakan harta itu di jalan tersebut karena
Engkau, maka Allah berkata : Kamu berdusta, akan tetapi kamu melakukan itu agar dibilang bahwa kamu adalah seorang dermawan dan yang sedemikian itu telah dikatakan ( kamu telah mendapat pujian tersebut di dunia sebagai imbalan dari niatmu itu ), lalu diperintahkan agar dia diseret di atas mukanya sehingga dia dilemparkan ke api neraka.” HR.Muslim

dari hadist tersebut maka kita bisa mengkoreksi diri kita, apakah niat kita beribadah selama ini sudah benar-benar karena ALLAH ?

Selengkapnya...

Senin, 02 Agustus 2010

my family

Lahir sebagai anak ke-2 dari 2 bersaudara, saya sangat bersyukur karena dianugerahi keluarga yang bahagia, orang tua yang sangat baik dan kakak laki-laki yang baik pula. Bapak dan ibu saya adalah pegawai negeri biasa, namun mereka memiliki jiwa yang luar biasa.


Ardi kecil sering membuat onar, berbuat nakal, berantem, dan banyak hal-hal parah yang dikerjakan. Namun orang tua saya selalu sabar mendidik saya. Kadang kala, bapak sampai marah dan ‘memberi pelajaran’  hingga saya menangis, ardi kecil sangat kesal dengan hal itu, namun setelah besar, akhirnya saya paham, hal itu yang membuat saya lebih baik dan sadar atas hal buruk yg telah saya lakukan.



Bapak, adalah orang tua yang luar biasa, bapak seperti superhero bagi saya ,selalu memberi saya yg terbaik, mengajari saya ilmu-ilmu kehidupan yang tidak saya terima dalam bangku pendidikan. Bapak berasal dari Bengkulu, tapi lama tinggal di jawa, masa kecil bapak adalah masa kecil yg luar biasa, banyak petualangan2 seru yang bapak ceritakan tentang masa kecilnya. Ardi kecil sangat senang mendengar pengalaman2 kecil bapak, luar biasa dan sangat menginspirasi, sayang sekarang saya sudah banyak lupa akan cerita2 itu.


Ibu, ibu adalah orang tersabar di dunia, menurutku. Ardi kecil yang sangat nakal dan bandel pun sangat jarang jarang jarang kena marah oleh ibu. Ibu lebih memilih diam daripada marah. Wajah ibu sangat menentramkan hati, ngobrol dengan ibu pun bias membuat hati yang bingung menjadi tenang, luar biasa. Ibu, terlalu banyak untuk dituliskan, intinya, beliau adalah SUPER !!


Kakak laki-laki saya lahir tahun ’86 , dan saya tahun ’91 , yap, kami selisih 5 tahun, yang membuat sangat tampak perbedaan yang dirasakan ardi kecil di masa-masa nya. karena dunia yang sangat berbeda, ketika ardi kecil SD pun sang kakak sudah SMA, dan kami mulai jarang main bersama. Kami memang sering tak akur, tapi kami tetap selalu mendukung satu sama lain, benar2 kakak yang luar biasa untukku.
 

Sekarang ardi kecil sudah beranjak dewasa, dan tepat sekitar 2 tahun yang lalu, saya memutuskan meninggalkan zona nyaman untuk merantau ke kota megapolitan. Sangat sedih meninggalkan kedua orang tua tercinta , namun inilah hidup, dan saya mencoba untuk menikmatinya. Kadang saya sempatkan pulang walaupun hanya sabang 2-3hari, sengaja untuk melihat wajah bapak dan ibu yang mulai menua, sungguh hal yang sangat saya syukuri. Karena saya berkeyakinan bahwa umur hanya Allah yang tau, bila ada waktu, sempatkanlah bertemu, jangan nantinya menyesal ketika orang-orang yang kita sayangi, atau bahkan kita sendiri akan tiba waktunya untuk dipanggil Sang Kuasa.

Selengkapnya...

Minggu, 20 Juni 2010

cerita ssss (sangat super singkat sekali)

Nilai E

Suatu hari ketika waktu penerimaan rapor, terjadi perbincangan antara sang ayah dengan anaknya yang mendapat nilai rapor sangat buruk.....



Anak : gimana pah??
Ayah : gimana apanya??? nilai kamu jelek semua!!! Kamu ngapain aja di sekolah???!!
Anak : belajar pah..(dengan polos menjawab)
Ayah : belajar apanya??? Nilai kamu E semua!!!



Anak : (menjawab dengan tenang)
Tenang pah,, E itu kan hanya 5 langkah dari A...
Ayah : hmm????

”Kegagalan hanya berarti kalau kamu belum berhasil”




***




KENAPA(TERNYATA) SAYA !!

Suatu ketika,, sebuah perusahaan mengalami kebangkrutan.. smua pegawainya kena PHK.. semua pegawai sedih, bahkan ada yang menangis tersedu sedan.. tapi yang aneh, ada seorang pegawai yang senyum2, jadi gila mungkin pikir teman2nya..

tiba2 pegawai tadi teriak2 bergembira dan bernyanyi-nyanyi.. karena penasaran seorang teman bertanya padanya, ”kamu kok seneng sih?? Aneh..”
Ia pun menjawab dengan bijak, ”haha, buat apa bersedih akan sesuatu yang telah terlanjur terjadi?? Setelah ini aku akan berusaha menjadi wirausaha yang sukses!!! Yiihhaaa!!!”

”cobalah jangan berpikir MENGAPA AKU?? Tapi cobalah berterima kasih pada Allah, TERNYATA SAYA!!! SAYA TELAH TERPILIH!!! Karena berpikir positif itu penting”






Selengkapnya...

Minggu, 13 Juni 2010

mari bercerita dan berbagi (lagi)

assalamualaikum..
alhamdulillah saya ucapkan karena akhirnya setelah 'cuti' sekian lama dari dunia tulis-menulis, akhirnya saya berhasil mengalahkan rasa malas saya



dan kembali dengan sebuah 'catatan elektronik' baru yang semoga akan menjadi lebih terawat dibandingkan blog saya yang sebelum-sebelumnya, amin..
semoga blog saya yang berisi hal-hal kurang menarik ini dapat memberikan rasa puas kepada para pembaca yang 'berkenan' untuk membacanya, amin.

sebelumnya saya mungkin akan memposting ulang, atau bahasa kerennya  me "re-post" beberapa tulisan saya jaman sma. dimana tulisan itu hanya tulisan bodoh yang tidak bermutu, setidaknya cukup lah untuk memenuhi home blog ini.
terimakasih, wassalamualaikum..
Selengkapnya...